Festival Bengen dan Pekan Budaya Jambi 2024: Kolaborasi Kreatif untuk UMKM dan Budaya Lokal
Berita Festival Bengen dan Pekan Budaya Jambi 2024: Kolaborasi Kreatif untuk UMKM dan Budaya Lokal

Diposting Oleh joko s. | Terakhir diperbarui Minggu, 17 November 2024

Jambi – Pemerintah Kota Jambi kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan perekonomian daerah melalui dukungan untuk sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satu langkah nyata yang diambil adalah melalui penyelenggaraan Festival Jajanan Bengen dan Pekan Budaya Kota Jambi 2024, yang berlangsung pada Sabtu, 16 November 2024, di Lapangan Utama Balaikota Jambi. Event ini tak hanya menjadi ajang untuk mengenalkan kuliner khas, tetapi juga sebagai wadah untuk memberdayakan UMKM dan melestarikan budaya lokal.

Festival Jajanan Bengen, yang mengusung tema kuliner tradisional, menjadi magnet bagi ribuan pengunjung, terutama pecinta kuliner yang ingin menikmati jajanan khas Jambi dari masa ke masa. Dalam bahasa Jambi, "Bengen" berarti "dahulu" atau sangat lama, yang merujuk pada jajanan tradisional yang kini mulai langka. Dengan hadirnya festival ini, Pemerintah Kota Jambi berharap kuliner khas daerah bisa kembali populer, terutama di kalangan generasi muda.

Tak hanya kuliner, acara ini juga diwarnai dengan penyerahan bantuan alat produksi untuk pelaku UMKM. Penyerahan bantuan yang merupakan kolaborasi antara Pemkot Jambi dan DPRD Kota Jambi melalui program Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Tahun 2024, berlangsung simbolis pada acara pembukaan festival. Penjabat (Pj) Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, bersama Wakil Ketua DPRD Kota Jambi, M. Yasir, menyerahkan bantuan peralatan kepada para pelaku UMKM yang telah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kota Jambi.

Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Jambi Sri Purwaningsih mengungkapkan, bahwa event seperti Festival Jajanan Bengen ini adalah bentuk nyata dari upaya pemerintah dalam mendorong perkembangan UMKM, khususnya untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk mereka. Ia menambahkan, melalui kegiatan ini, UMKM Kota Jambi diharapkan bisa semakin berkembang dan "naik kelas" sehingga dapat bersaing dengan skala usaha yang lebih besar.

“Pemberian bantuan alat ini diharapkan dapat memperkuat sektor UMKM, yang menjadi salah satu pilar perekonomian kita. Kami juga berharap, melalui event ini, kuliner khas Jambi bisa dikenal lebih luas, bahkan hingga ke tingkat nasional dan internasional,” ujar Sri dalam sambutannya.

Sri juga mengingatkan pentingnya peran UMKM dalam pembangunan ekonomi, dengan memberikan ruang bagi pelaku usaha untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman, khususnya dalam menghadapi tantangan digitalisasi yang semakin pesat.

Selain festival kuliner, rangkaian kegiatan Pekan Budaya Kota Jambi yang digelar malam harinya juga turut meriah. Acara ini dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jambi, A. Ridwan, yang mewakili Pj Wali Kota Sri Purwaningsih. Pekan Budaya menghadirkan berbagai pertunjukan seni, seperti Tari Rentak Bekipeh, Tari Memunut, pertunjukan musik, pantun berbahasa Jambi, dan Kompangan, yang semuanya menyajikan kekayaan budaya dan tradisi lokal Jambi.

Dalam sambutannya, Sekda A. Ridwan menekankan bahwa Pekan Budaya bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebagai upaya melestarikan kebudayaan Jambi yang kaya dengan tradisi dan seni. "Melalui Pekan Budaya, kita tidak hanya melestarikan, tetapi juga memperkenalkan keberagaman budaya kita kepada masyarakat luas. Ini adalah momen untuk mempersatukan kita semua melalui seni dan budaya," ujarnya.

Lebih lanjut, Sekda menyebutkan bahwa kegiatan seperti ini memberikan dampak positif tidak hanya bagi pelestarian budaya, tetapi juga bagi perekonomian dan sosial masyarakat. Ia berharap, Pekan Budaya Jambi dapat terus dilaksanakan setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga warisan budaya.

Di sela-sela kegiatan Pekan Budaya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Jambi juga mengadakan sejumlah acara pendukung, termasuk Coaching Clinic, Workshop Film, Sosialisasi Kekayaan Intelektual, dan Bazaar UMKM. Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut, diresmikan pula Forum Komunitas Pelaku Seni Kota Jambi yang diharapkan dapat semakin mempererat sinergi antar komunitas seni di Kota Jambi.

Selain itu, dalam acara tersebut, Pemerintah Kota Jambi juga memberikan penghargaan kepada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jambi atas kerjasama dalam upaya pelestarian kebudayaan melalui Pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa budaya lokal terlindungi dan diakui secara hukum.

Penutupan acara di malam yang sama diwarnai dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba yang diadakan dalam rangka Pekan Budaya. Sekda Kota Jambi A. Ridwan, didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Mariani Yanti, menyerahkan penghargaan kepada para pemenang lomba seni dan budaya.

Mendukung UMKM dan Ekonomi Kreatif
Salah satu tujuan utama dari rangkaian acara ini adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama bagi pelaku UMKM. Menurut Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM Kota Jambi, M. Jaelani, saat ini ada sekitar 58.000 UMKM di Kota Jambi, dan 75 persen di antaranya bergerak di sektor kuliner. "Kuliner Jambi memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata, dan festival seperti ini membantu untuk meningkatkan promosi kuliner khas Jambi," jelasnya.

Jaelani juga menambahkan bahwa dengan adanya bantuan alat produksi dan program pendampingan, para pelaku UMKM diharapkan dapat lebih siap bersaing di pasar yang semakin kompetitif, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Kreativitas, sinergi, dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku UMKM menjadi kunci sukses dalam mewujudkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kota Jambi. Dengan adanya event seperti Festival Jajanan Bengen dan Pekan Budaya, Kota Jambi tidak hanya melestarikan kebudayaan, tetapi juga memanfaatkan potensi ekonomi kreatif untuk kesejahteraan masyarakat.

© 2024 - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi